Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumsi media, podcast muncul sebagai salah satu medium bercerita yang semakin digemari, tak terkecuali dalam dunia jurnalistik. Format audio ini kini tidak hanya digunakan untuk hiburan atau opini, tapi juga menjadi wadah penyampaian informasi yang mendalam, faktual, dan berimbang — khas jurnalistik.
Transformasi Konsumsi Informasi
Generasi muda kini cenderung mencari informasi yang bisa diakses secara fleksibel, tanpa harus menatap layar. Di sinilah podcast hadir sebagai solusi. Cukup dengan mendengarkan sambil beraktivitas, pendengar dapat menyerap cerita jurnalistik yang disampaikan dalam gaya yang naratif dan memikat.
Investigasi dan Narasi dalam Format Audio
Beberapa media global seperti The New York Times dengan The Daily, atau BBC dengan File on 4, telah membuktikan bahwa jurnalisme audio bisa menyampaikan laporan investigasi dengan kedalaman dan emosi yang kuat. Di Indonesia, sejumlah platform seperti KBR Prime, Podkesmas News Network, hingga kolaborasi jurnalis independen mulai merintis genre ini.
Podcast memungkinkan cerita-cerita kompleks — dari korupsi, pelanggaran HAM, hingga kisah kemanusiaan — disampaikan dengan suara narasumber asli, efek suara, dan musik latar yang membangun suasana. Ini menciptakan kedekatan emosional dengan pendengar, yang sulit ditandingi oleh teks atau gambar.
Kemudahan Produksi, Tantangan Etika
Salah satu daya tarik podcast jurnalistik adalah biaya produksinya yang relatif rendah dibandingkan video dokumenter. Namun, hal ini tetap menuntut standar jurnalistik tinggi: verifikasi data, keberimbangan sumber, serta etika penggunaan suara dan kutipan.
Tantangan lainnya adalah membangun kepercayaan publik, terutama di era banjir informasi dan hoaks. Jurnalis harus tetap menjaga akurasi, transparansi, dan kejelasan dalam menyampaikan fakta meski dalam format yang lebih santai.
Format Masa Depan Jurnalisme
Dengan pertumbuhan pendengar yang terus meningkat, podcast jurnalistik berpotensi menjadi format utama dalam penyampaian berita mendalam. Media yang ingin tetap relevan di era digital perlu mempertimbangkan integrasi audio dalam strategi kontennya.
Tidak hanya sebagai pelengkap, podcast kini telah menjadi mainstream. Dan bagi jurnalis, ini bukan sekadar tren, tetapi peluang untuk menjangkau audiens baru dengan cara yang lebih personal dan berkesan.(ra)
